Lambang bulan sabit telah digunakan oleh masyarakat Yunani yang mendirikan kota βyzantion (orang Romawi menyebutnya Byzantivm) sejak ± 670 SM. Mereka menggunakan lambang tersebut dalam kaitannya dengan penyembahan kepada Artemis, dewi bulan dan perburuan.
Kota Byzantium jatuh ke tangan Romawi pada abad ke-2 SM. Tidak ada perubahan yg blaku krn bangsa Romawi sangat mengagumi budaya Yunani. Justru setelah Yunani dikuasai, bangsa Romawi makin ter-Yunani-kan. Ibadah agama Yunani kuno pun diserap ke dalam agama Romawi dan dipertahankan, di antaranya penyembahan kepada Artemis. Di dalam istilah Romawi dewi Artemis dikenal dengan nama Diana.
hiasan di kepalanya melambangkan bulan sabit
Keika Kaisar Constantinvs I berkuasa (306-337), dia membuat perubahan-perubahan besar pada tahun 330, di antaranya:
Dia memindahkan ibukota Romawi dari Roma ke kota Byzantium. Dia ganti nama kota itu menjadi Nova Roma, artinya ‘Roma Baru’. Orang sekarang biasa menyebutnya Istanbul (keputusan pemerintah sekuler Republik Turki sejak 1928).Dia menyatakan agama Nasrani sebagai agama negara. Sebelumnya beberapa kaisar Romawi telah memberikan kebebasan beragama kepada orang Nasrani, tetapi tidak sebagai agama negara.
Keputusan-keputusan di atas selanjutnya mempengaruhi karakter kota Constantinopolis atau Konstantinopel. Kota Konstantinopel yang sebelumnya yang sebelumnya adalah kota penyembah Artemis/Diana dari agama Yunani kuno berubah menjadi kota Kristian. Lambang kota yang berbentuk bulan sabit ditambahi lambang bintang yang melambangkan Bunda Maria, ibunda Jesus Kristian (salah satu glrn yg diberikan kepadanya adalah stella maris, ‘bintang lautan’). Sejak saat itu, lambang Bulan Sabit dan Bintang menjadi lambang kota Konstantinopel, ibukota Romawi.
Sejak abad ke-15, masyarakat Turki Utsmani (ada masyarakat Turki dari suku lain, misalnya Kazakh, Uzbek, Turkmen) telah menguasai banyak wilayah Romawi. Pada tahun 1453, pasukan Turki Utsmani (orang Barat menyebutnya Ottoman) memasuki Konstantinopel, sekaligus mengakhiri pemerintahan Romawi yang telah berusia ± 2000 tahun (jika dihitung sejak pendirian kota Roma).
Dipimpin oleh Sultan Muhammad II (محمّد), pasukan Turki yang majoritinya beragama Islam mengganti lagi karakter kota Konstantinopel menjadi kota yang bergaya Asia dan bercorak budaya masyarakat muslim. Nama kota dipertahankan, tetapi disesuaikan dengan lidah Arab (qustantiniyyah).
Pemerintah Turki Utsmani mengubah banyak hal, juga mempertahankan banyak hal.
Konstantinopel/ Qusţanţīniyyah menjadi ibukota Kesultanan Turki Utsmani, dan di kemudian hari menjadi ibukota Khilafah Utsmani (terjadi saat Sultan Salīm I mengambil alih kekuasaan khilafah dari Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil-billāh III, di Qahirah/Kairo)
Gereja Hagia Sofia, gereja pusat penyebaran agama Kristiann Orthodox, diubah menjadi masjid; patung-patung Nasrani disingkirkan, gambar-gambar ditutup.
Binaan khas Romawi Timur, diwakili oleh Gereja Hagia Sofia, menjadi model untuk pembangunan masjid-masjid di seluruh wilayah Utsmani (kubah adalah ciri khas yang paling terlihat)
Lambang Konstantinopel, Bulan Sabit dan Bintang, menjadi lambang berbagai kesatuan di laskar Utsmani; di kemudian hari lambang tersebut bahkan menjadi lambang Khilafah Utsmani.
Kubah adalah gaya khas bangunan penting dan kuil-kuil Romawi (Barat dan Timur).Senibina gereja Romawi Timur mempengaruhi tempat-tempat ibadah di negeri-negeri beragama Kristian Orthodox, misalnya Rusia, Bulgaria.
Dengan beralihnya kekuasaan khilafah dari keluarga Abbas (Abbasiyah, Arab) ke tangan keluarga Utsmani (Turki), negeri-negeri Islam mula memandang dinasti Utsmani dan Konstantinopel sebagai model kehidupan. Hal ini sempat terjadi di Timur Tengah. masa inilah masjid-masjid dipasangi kubah dan menara (menyerupai Masjid Aya Sofia, bekas Gereja Hagia Sofia), bulan sabit dan bintang mjadi popular di masyarakat muslim.
Krn Nusantara terlalu jauh dari Turki, negeri-negeri di Nusantara menerima pengaruh Utsmani sedikit.saja, di antaranya penggunaan lambang Bulan Sabit dan Bintang serta kubah di masjid-masjid. Hingga kini dua ciri khas itu menjadi popular. Orang pun nampaknya sudah tidak tahu, lupa, atau tidak peduli asal-usul lambang bulan sabit dan bintang.
sbb inilah bulan dan bintang x lyk dijadikan simbol umat islam
masa zmn rasulullah yg digunakan cuma 3 panji tapi ana ingat 2 je yg satu tu kain warna hitam yg bertulis lailahaillallah (warna putih) satu lagi kain putih yg bertulis lailahaillallah (warna hitam) yg satu lagi tu kalu x silap kain warna hijau tapi x ingat pulak tulis apa.. hanya ini yg ana blh kongsikan
sbrg kslpn mhn teguran